POTENSI SURABAYA DALAM INDUSTRI KREATIF FUSSION FOOD

pic source: pinterest

Bisa dibilang saya merupakan pendatang di Kota Surabaya. Saya menjadi warga Surabaya karena ikut suami yang asli dan tinggal di Surabaya sih. Surabaya sendiri sebelum saya tinggali dengan status sebagai warga, sebelumnya Surabaya merupakan kota dimana saya mencari pekerjaan dan menjalani tugas saya sebagai karyawan setelah Jakarta sebagai kota pertama tugas pekerjaan saya. Jadi Surabaya bukan merupakan hal baru untuk saya.

Hal yang biasanya membuat rindu akan suatu kota itu apa sih? Kalau saya selalu rindu suatu kota beserta makanannya. Misalkan ketika saya pulang ke kampung halaman, hal pertama yang terlintas dipikiran saya adalah rajungan, ayam kampung, dan cumi buatan tante saya ataupun beli di warung. Nah kalau di Surabaya ini yang saya rindukan adalah cap jay yang dekat kosan dimana saya dulu ngekos sebagai tempat istirahat ketika mencari kerja. Selain cap jay ada bebek sayeki yang sampai sekarang saya saya masih cukup sering mampir untuk makan karena bebeknya yang gurih, sambelnya yang enak dan boleh nambah-nambah.

Apa sih yang berbeda dari Surabaya beberapa tahun yang lalu dengan sekarang? Tata letaknya jauh berbeda. Sekarang Surabaya menyuguhkan sudut-sudut taman yang asri dan ramah anak. Dan akhirnya penggusuran pusat lokalisasi yang digantikan dengan pusat pembuatan kerajinan tangan yang bisa menjadi buah tangan ketika berada di Kota Surabaya. Yang bikin saya salut dalam program penggusuran ini adalah, mereka juga mendapat modal usaha dan pelatihan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lho.

SALAH NGGAK, LEBIH SUKA KERJA DARIPADA LIBURAN?

Saya pernah membaca tulisan seseorang yang bisa dibilang cukup terkenal di dunia digital, saya menyukai pemikiran-pemikirannya yang positif tetapi tidak bisa menyepakati banyak hal yang dia utarakan sehubungan dengan posisinya sebagai seorang muslimah. Ah ya sudahlah ya nggak usah dibahas sisi dia yang itu. Sebut saja dia mbak X.

Intinya saya pernah baca tulisan dia, saya lupa dimana... mungkin di buku, mungkin juga di media sosialnya. Pokoknya saya ngerasa yang dia tulis itu saya banget, that's why saya membacanya sampai selesai dan juga memikirkan ulang apa inti tulisan itu.

Salah satu sisi saya yang bisa jadi nggak semua orang tahu adalah, saya suka bekerja.

I love working so much and I have no idea why I love it that much.

Nggak, ini bukan masalah bekerja sesuai passion dan nggak sesuai passion.

KENAPA BUTUH ASURANSI?

pic source: weddbook.com

Beberapa hari yang lalu si adek cerita bahwa disalah satu perusahaan yang dia masukin lamaran pekerjaan ada kewajiban untuk mengisi pertanyaan mengenai asuransi yang digunakan. nah berhubung dia sendiri kurang memahami hal tersebut, makanya dia memilih tidak mengisi kolom tersebut dan insecure apakah hal tersebut mempengaruhi kualifikasi atau tidak.

Ngomong-ngomong tentang asuransi, asuransi saya sebelumnya full dicover oleh perusahaan tentu sebelum saya memutuskan untuk nggak ngantor lagi. Jadi saat ini saya nggak dicover asuransi apapun sih secara pribadi, jadi sepertinya saya harus memikirkan untuk memilih salah satu asuransi yang cukup wellknown sebagai partner. Kenapa saya harus memikirkan untuk pertimbangan mengenai asuransi saya? Karena saya pernah pada dikondisi sakit sendirian dan berada di luar kota tentu karena kecapekan ketika bekerja. Nah disitu saya pasti bakalan ribet kalau harus mengurus masalah pembayarannya juga bukan, tetapi beruntungnya saat itu saya masih dicover perusahaan jadi no need to worry about the hospital bill heheh.

Cerita diatas merupakan sedikit cerita pengalaman saya ketika masih dicover asuransi sedangkan jika misalnya saya harus ke rumah sakit periksa gigi misalnya atau menggunakan fasilitas medis apapun berarti saya tidak lagi dicover plafon dari perusahaan. Asuransi kesehatan perlu karena meskipun nggak ada satupun orang yang pengin sakit di dunia ini tapi ketika tiba waktunya sakit, asuransi kesehatan sangat membantu banget dalam hal biaya. Beneran ini saya udah ngerasain berkali-kali.

Selain asuransi kesehatan ada macam-macam jenis asuransi, contohnya asuransi pendidikan dan asuransi jiwa. Terus kalau manfaat asuransi jiwa sendiri apa sih? Check it out…

ATURAN MEMAKAI MACAM-MACAM TOPI TRADISIONAL INDONESIA

Di Indonesia, topi tidak saja sebagai pelengkap fashion modern. Aneka ragam busana tradisional pun dilengkapi accesoris penutup kepala yang unik dan memiliki makna yang luas. Dewasa ini, topi tradisional tidak saja dipakai untuk acara-acara adat semata, tapi juga sudah dipadu dengan busana modern untuk mempercantik penampilan. Tentu saja, ada sejumlah aturan saat memakai beberapa topi tradisional. Aturan itu, bikin topi tradisional tetap memiliki nilai yang sakral dan bermakna namun tetap modis.

Peci
Salah satu topi tradisional yang sudah menjadi pakaian nasional Indonesia adalah peci. Sejarahnya, penggunaan peci di Indonesia diperkenalkan oleh presiden pertama Indonesia, yaitu Soekarno. Soekarno juga yang menetapkan peci sebagai pakaian nasional. Namun, peci tidak saja milik Indonesia, di mata dunia, peci dikenal sebagai pakaian adat Melayu.

Peci juga dikenal dengan sebutan kopiah datau songkok. Lazimnya, peci berwarna hitam. Namun, saat ini berbagai modifikasi warna dan bahan dasar pembuatan peci sudah berkembang. Sehingga, peci tak lagi identik dengan warna hitam saja. Meski demikian, aturan penggunaan peci hanya dikenakan untuk pakaian pria pada acara-acara kenegaraan, perkawinan dan saat ibadah, khususnya umat muslim.

( REVIEW ) LIME CRIME VELVETINES MATTE LIQUID LIPSTICK SHADE RIOT

Akhirnya kesampaian juga nulis review beauty di blog ini hehe. Ceritanya lagi buka-buka file lama terus kok nemu foto jaman sebulan aja beli lipstick mahal minimal dua biji hahaha padahal warnanya mirip-mirip jadi sering banget karena pada nggak kepake semua terus dikasihin ke si adek. Fotonya foto lama sih, maafkeun kalau blur-blur gimana gitu soalnya foto di ruangan tertutup pas malem hari sepulang kantor.

Jadi saya masih ingat banget kalau sebelum pakai Lime Crime ini saya penggemar MAC yang di bibir lembab banget dan enakeun meskipun warnanya nggak tahan lama. Sepengetahuan saya Lime Crime juga liquid lipstick yang pertama booming dan pelopor liquid lipstick matte yang sekarang udah macem-macem brandnya.

Meskipun Lime Crime juga punya skandal menghebohkan terkait kebocoran data pelanggan dan mungkin beberapa hal lain yang saya kurang tahu but to be honest I love this lipstick brand. Warnanya nggak mainstream sama sekali.

Shade yang pertama saya beli shade riot. Nyarinya susah bener dan sold out dimana-mana. Saking larisnya shade ini, saya dapetin dia setelah ngubek-ngubek banyak online shop di instagram. Memastikan dulu sellernya truted dan barangnya original tapi tetep ended up dapetnya harga 380,000 padahal waktu itu harga Lime Crime masih nggak nyampek 350,000 di toko online langganan saya. Cuma sih sold out di dia. Ya sudah demi penasaran akhirnya saya beli juga.

Senang banget pas akhirnya lipstick shade most wanted ini nyampai di tangan. Oke, sudah siap baca reviewnya versi saya?