January 7, 2017

INVESTASI BERUPA APA?


Seorang teman pernah cerita kalau pada awal kerja dia masih suka banget beli-beli baju dan main ke tempat-tempat yang sebelumnya belum pernah dia kunjungi tapi setelah dua tahunan kemudian dia berhenti menghabiskan gajinya untuk membeli barang-barang seperti itu dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih bernilai sebagai simpanan dan investasi aman masa depan.

Bisa dibilang keputusan yang jarang mengingat kebanyakan cewek kan ya gitu ya suka ngabisin penghasilannya untuk pengeluaran yang sebenernya nggak butuh-butuh amat. Mungkin udah sifat dasar cewek juga yang kebanyakan suka belanja apalagi belanja baju dan printilannya yang sering nggak jelas. Asal rada butuh, suka lihatnya atau cuma karena lucu bisa jadi alasan cewek untuk bebelian barang lho. Ada yang ngerasa gitu juga? Saya sih iya.

Beli boneka asal lucu gitu suka, beli barang apa gitu suka, termasuk kalau sudah soal stationary pokoknya asal lucu atau unik aja masuk keranjang belanjaan padahal sampek rumah cuma dibuka-buka doang, dielus-elus karena nggak tega pakainya terus disimpen. Ya gitu doang aja terus sampai lemari penuh haha.

January 6, 2017

PENGALAMAN MENDAPATKAN TRANSFER CASHBACK DENGAN VOUCHER DARI SHOPBACK


Pernah denger tentang ShopBack?
Kalau ditanya begitu pada awal tahun 2016, saya akan menggelengkan kepala dengan bingung karena nggak pernah dengar istilah ini. Nama e-commerce baru kah? Atau nama kebijakan baru fasilitas pelayanan keuangan perbankan?

Jujur awal membuat akun ShopBack, memang karena saya tertarik promosinya. Belanja di banyak e-commerce favorit mendapatkan cashback dari pembelian kita diluar pemberlakuan diskon e-commerce tersebut, belum kalau mendapatkan teman yang memakai kode referral kita dan teman tersebut aktif memakai ShopBack maka kita juga ikut dapat cashback dari pembelanjaan yang dia lakukan!

December 31, 2016

KETIKA HARUS BERTAHAN DENGAN PONSEL RUSAK

pic from Weheartit
"Kemana aja sih? Susah amat dihubungin?" tanya saya kesel gitu akhirnya si adek mengangkat telepon saya. Gimana enggak sejak tadi saya udah nelepon dia bolak-balik tapi sama sekali nggak diangkat. Masalahnya dia habis nginep dan balik ke Malangnya terhitung cukup malam via bis, padahal sudah saya ingetin untuk nggak balik malem-malem. Ya riskan kan perjalanan antar kota gitu, mana dia sendiri dan cewek pula, bikin kuatir lah. Sementara udah 4 jam sejak dia pamitan berangkat sama sekali nggak ada kabar kalau sudah sampek kos atau apa.

Sudah saya coba chat dari messenger nggak ada balesan, masih mikir kalau kuota internetnya dia habis atau malah pulsanya yang habis sampai akhirnya saya teleponin tapi nggak diangkat sama sekali, dijawab operator kalau sinyal diluar jangkauan atau ponsel sedang tidak aktif mungkinkah baterenya habis? Ditelepon lagi aktif dan nggak diangkat sama sekali. Kan ya nakutin, sudah dini hari pun.

December 30, 2016

BERITA AKHIR TAHUN


"Kapan nduk pulang kampung?" tanya tante saya yang paling muda suatu sore melalui messenger. Saya membacanya dan menatap layar ponsel beberapa saat karena belum tahu harus menjawab apa. Sejak mulai merantau saya memang bukan tipe orang yang gampang dan sering pulang seperti beberapa teman saya, waktu kuliah juga begitu. Minggu tenang ya nggak lantas pulang, nggak efisien aja karena pasti di rumah jatuhnya saya juga nggak bakalan belajar karena keasikan janjian sama temen atau aktivitas bareng keluarga.

Pas awal kerja menikmati hari libur aja susah banget ada aja halangannya, ngambil cuti juga nggak bisa banyak-banyak. Padahal jarak kota tempat awal kerja dengan rumah nggak jauh-jauh amat, bisa ditempuh hanya sekian jam perjalanan aja tapi karena badan capek dengan aktivitas rutin plus nggak punya energi lebih untuk meladeni aneka konflik di rumah maka saya memutuskan untuk lebih sering menghabiskan waktu libur atau cuti di Malang bareng si adek yang saat itu masih kuliah.

December 9, 2016

( REVIEW ) BUSANA BRAND MUSLIMAH SYAR'I - DEANARA SYAR'I

'

Beberapa tahun lalu, saya masih inget seorang teman saya mengagumi Bubun Dea yang modis banget dan gaya berbusananya bagus, beliau juga sangat loyal dengan brand Kivitz. Kayaknya tiap keluar koleksi terbaru Kivitz, beliau selalu punya. Saat itu belum jadi selebgram dengan followers bejibun seperti sekarang sih. FYI kalau nggak salah Deanara itu nama putri beliau ya, tapi saya nggak ngerti juga nama sebenarnya dan panggilan kakak ini siapa jadi mari sebut saja Kak Dea.

Nggak kerasa kemudian kakak ini memilih baju syar'í sebagai pilihan pakaiannya sehari-hari dan launching brand busana sendiri. Reaksi saya? Penasaran, sama seperti perempuan kebanyakan. Apalagi produksi bajunya juga cepat sekali sold out. Makin penasaran dong ya kan?

Tapi saya masih lama banget pikir-pikir untuk beli brandnya Kak Dea ini sampai seorang teman dekat saya menikah dengan tema pernikahan warna mereah sementara pada saat itu saya nggak punya baju warna merah sama sekali. Nah saya naksir banget sama baju merah diatas dan kebetulan ukuran saya masih tersedia. Saya pakai size XL dengan LD 102 dan PB 143 cm. Setelah pikir-pikir berapa hari, saya memutuskan untuk beneran membeli set gamis merah cakep ini. Memang agak ragu sih karena kok warna di foto kelihatan gonjreng banget sementara saya malas memakai baju dengan warna yang terlalu mencolok. Berhubung kebutuhan ditunjang oleh penasaran ya sudah lah.