Waktu cepat berlalu ya, tidak terasa sudah hampir enam bulan saya pergi dari Jakarta. Selama waktu itu saya masih sering ngobrol dan komunikasi dengan teman kantor, baik dari kantor yang terakhir saya tempati maupun dengan teman-teman satu angkatan kerja.
Paling ramai sih masih grup dari kantor yang terakhir saya tempati, maklum hubungan masing-masing saling dekat banget selayaknya keluarga karena kebanyakan dari mereka juga sudah lama mengabdi di kantor itu bahkan banyak diantaranya yang sudah bekerja mulai dari kantor itu berdiri. Dari sejak dulu sih memang mereka juga suka liburan bareng, ya nggak semua juga kalau di lantai saya yang sering liburan bareng ya departemen keuangan, HC dan General Affairs.
Pas saya masuk, saya pun juga ikutan tradisi itu bahkan juga jadi nagihin. Soalnya liburannya rame-rame, pergi ke tempat baru, orang-orang juga udah expert banget soal menyusun itinerary dan merancang budget buat liburan kemana-mana. Ceritanya bapak-bapak pada hobi touring gitu jadi kepake banget lah pengalaman dari hobi mereka tersebut. Jadi kalau udah suntuk banget sama rutinitas, kami nyari libur panjang yang dempetan kemudian merencanakan mau liburan bareng kemana. Kadang malah baru awal tahun sudah nandain aja tanggal-tanggal merah dalam satu tahun terus mulai nabung dari awal tahun yang jumlahnya langsung disisihkan setiap kali tanggal gajian. Pernah juga kami liburan hemat karena salah satu teman kantor punya rumah di kota tujuan liburan tersebut ya sudah jadi deh kami nginep gratis, meskipun seadanya ya tapi kan menghemat biaya perjalanan banget kan.
Ceritanya tahun depan sepertinya kantor saya akan pindah alamat karena satu dan lain hal, salah satunya adalah karena kantor saya berada di kompleks perkantoran di Jakarta Utara yang padat dengan sewa lahan sementara lahan tersebut akan digunakan untuk proyek dari empunya tanah entah akan dibangun seperti apa maka mulai dari sebelum saya pindahan semua orang sudah ribut dan mulai melakukan survey lokasi.
Belakangan ini Jakarta memang lebih giat membangun ya, kadang obrolan pun nyerempet soal itu. Pas masih ngantor, deket meja saya ada televisi yang jadi tontonan kami saat jam istirahat dan jam kerja lembur. Saat jam istirahat siang seringnya nonton berita, emang jam segitu kan berita siang. Topik reklamasi juga menjadi topik riuh obrolan kami saat menjadi headline acara berita tanah air. Gimana enggak wong yang mau direklamasi juga Pantai Utara Jakarta, nggak jauh dari kantor dan area operasional kami.
Proyek reklamasi ini menimbulkan banyak pro dan kontra lho bahkan antara warga Jakarta juga. Teman-teman sering dengar soal reklamasi tapi belum ngeh maksudnya? Jadi reklamasi ini adalah proyek memperluas daratan gitu, bisa dengan mengeringkan area perairan tertentu yang dirasa kurang bermanfaat atau dengan ditimbuni tanah hingga kering. Tapi intinya adalah mengubah lahan tidak terpakai baik rawa-rawa dan lain sebagainya. Nah pemerintah setempat mau mereklamasi Pantai Utara Jakarta untuk dimanfaatkan lebih maksimal salah satunya untuk membangun tanggul guna mengatasi banjir Jakarta yang sudah seperti penyakit kambuhan tiap tahun.
Hingga sekarang sih saya belum dengar lebih lanjut untuk pelaksanaan proyek ini karena kubu pemerintah pun juga belum sepenuhnya sepakat, Menteri Kelautan juga kabarnya masih kontra terkait proyek ini. Menurut teman-teman bagaimana?