gift wrapping menggunakan kertas bekas (source - milik pribadi) |
Dulu sewaktu kuliah saya memantau kegiatan para aktivis lingkungan, mereka mengkampanyekan gerakan mencintai bumi untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin ekstrim di bumi. Saya selalu mengupdate kegiatan mereka yang positif untuk kelangsungan hidup lingkungan. Beberapa hal yang mereka lakukan adalah mencabut paku yang dipasang di pohon-pohon sepanjang jalan kota. Paku tersebut digunakan untuk memasang banyak iklan dari mulai pasangan calon pemimpin sampai iklan lainnya. Seingat saya paku tersebut digunakan untuk memasang kampanye pemilihan pemimpin. Mencopot paku yang tertancap di pohon menjadikan kita lebih menghargai semesta.
Anggap saja pohon tersebut adalah manusia, bagaimana rasanya jika tubuhmu dipasang paku untuk iklan yang tidak memberikan dampak baik bagi tubuhmu? Terasa double menyakitkannya bukan? Selain melakukan aktivitas tersebut, mereka juga menyerukan earth hour pada waktu tertentu. Earth hour semua orang pasti bisa melakukannya bukan? Luangkan waktu satu jam untuk mengurangi energi berlebihan. Apa yang saya lakukan sebagai peran generasi muda untuk bumi? Saya akan mengajak masyarakat luas untuk membantu bumi recovery, bagaimana caranya?
Diet kantong plastik
Budaya ini sudah berlaku beberapa tahun belakangan bahkan Bali sudah menerapkan tidak boleh memakai kantong plastik. Saya tidak tahu kapan kota lain akan mengikuti namun melihat sudah banyak konsumen yang membawa kantong belanjaan ketika belanja saja sudah membuat saya bahagia. Saya berusaha mengurangi penggunaan plastik dengan memakai sedotan yang dapat dipakai kembali, membawa kantong plastik ketika berbelanja, membawa kontainer kecil untuk makanan atau sayuran di pasar hingga menggunakan beberapa packaging yang terlalu cute sebagai wadah bumbu dapur. Bagaimanapun juga kita tidak dapat hidup tanpa plastik namun paling tidak kita berusaha untuk mengurangi pemakaiannya dari hal-hal kecil.
Less waste
Less waste disini adalah memanfaatkan sampah untuk kebaikan. Sampah dapat berupa sampah makanan dan sampah buah atau biasa kita sebut sampah organik. Sampah organik ini dapat dibuat menjadi berbagai macam hal seperti komposer atau kaldu yang dapat dikonsumsi kembali. Ada beberapa orang yang menggunakan sampah sayur yang tidak dikonsumsi untuk digunakan sebagai kaldu. Saya sendiri belum pernah mencobanya karena masih merasa aneh rasanya. Kalau tulang saya masih bisa mengolahnya menjadi kaldu namun untuk kaldu yang dibuat dari sayuran saya masih memikir ulang untuk membuatnya.
Donasi sampah
Hari jumat yang biasa digunakan umat muslim untuk sedekah sekarang tidak hanya dapat dimaknai sedekah dalam bentuk uang atau rupiah. Sedekah atau donasi jelantah merupakan gerakan yang digunakan bank sampah untuk mengumpulkan jelantah. Jelantah tidak baik bagi ekosistem air sehingga jelantah harus diproses dengan cara yang benar. Walaupun ada minimal pengumpulan sebesar 3 L, gerakan ini memudahkan para donatur dalam mengumpulkan sampah. Selain jelantah, bank sampah juga menerima sampah lainnya. Yuk ramaikan bank sampah agar bumi semakin ramah.
Beberapa hal tersebut merupakan hal yang saya lakukan untuk membantu bumi recovery agar lebih ramah dalam perubahan iklim yang terjadi semakin ekstrim akhir-akhir ini. Yuk berubah!
No comments:
Post a Comment