Peran dokter dan juga orang terdekat yang menjadi harus tahu bagaimana Mengobati luka pada pasien diabetes sangat penting dalam memberikan edukasi kepada pasien. Dokter tidak hanya memberikan obat, namun memberikan pemahaman dan edukasi tentang bagaimana mengelola diabetes dengan benar. Misalnya mendorong perubahan gaya hidup untuk memperbaiki kadar gula darah, cara menggunakan insulin, dan sebagainya.
Tetapi membebankan edukasi ini pada dokter juga tidak tepat, mengingat jumlah dokter, baik dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, apa lagi konsultasi endokrin, sangat terbatas. Sedangkan diperkirakan saat ini ada sekitar 9 juta penderita diabetes di Indonesia. Karena itu adanya dibutuhkan lebih banyak edukator diabetes, yang terdiri dari dokter, perawat, nutrisionis, atau tenaga kesehatan lain.
Rumah sakit bisa memulai untuk menyediakan edukator diabetes, dengan mengirimkan dokter, baik dokter umum maupun spesialis, perawat, ahli gizi, atau psikolog. Karena sebenarnya peminatnya, cukup banyak. Begitu ada kegiatan edukasi tentang diabetes, sekarang tidak ada satupun pasien rawat akibat luka diabetes dari pasien yang sudah mendapatkan edukasi. Ini bukti bahwa edukasi penting sekali. Setidaknya pasien bisa melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi luka, caranya dengan menjaga gula darahnya tetap stabil
Mengedepankan Perubahan Gaya Hidup, diabetes melitus tipe 2 adalah 100% penyakit karena gaya hidup. Dengan edukasi, pasien bisa memperbaiki gaya hidupnya. Sasarannya adalah pasien yang berisiko, maupun yang sudah terdiagnosis diabetes. Semakin muda pasien diedukasi, saat belum terkena diabetes atau baru terdiagnosis, maka semakin rendah risiko untuk mengalami komplikasi. Dengan bekal pemahaman yang baik tentang diabetes, diharapkan para diabetesi bisa lebih baik mengelola penyakitnya, dimulai dari menjaga kadar gula darah senormal mungkin dengan diet tepat, berolahraga rutin dan minum obat antidiabetes secara teratur, tetap jaga orang terdekat agar terhindar dari diabetes dan menjaga usus dan pencernaan anak sehat.
Tetapi membebankan edukasi ini pada dokter juga tidak tepat, mengingat jumlah dokter, baik dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, apa lagi konsultasi endokrin, sangat terbatas. Sedangkan diperkirakan saat ini ada sekitar 9 juta penderita diabetes di Indonesia. Karena itu adanya dibutuhkan lebih banyak edukator diabetes, yang terdiri dari dokter, perawat, nutrisionis, atau tenaga kesehatan lain.
Rumah sakit bisa memulai untuk menyediakan edukator diabetes, dengan mengirimkan dokter, baik dokter umum maupun spesialis, perawat, ahli gizi, atau psikolog. Karena sebenarnya peminatnya, cukup banyak. Begitu ada kegiatan edukasi tentang diabetes, sekarang tidak ada satupun pasien rawat akibat luka diabetes dari pasien yang sudah mendapatkan edukasi. Ini bukti bahwa edukasi penting sekali. Setidaknya pasien bisa melakukan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi luka, caranya dengan menjaga gula darahnya tetap stabil
Mengedepankan Perubahan Gaya Hidup, diabetes melitus tipe 2 adalah 100% penyakit karena gaya hidup. Dengan edukasi, pasien bisa memperbaiki gaya hidupnya. Sasarannya adalah pasien yang berisiko, maupun yang sudah terdiagnosis diabetes. Semakin muda pasien diedukasi, saat belum terkena diabetes atau baru terdiagnosis, maka semakin rendah risiko untuk mengalami komplikasi. Dengan bekal pemahaman yang baik tentang diabetes, diharapkan para diabetesi bisa lebih baik mengelola penyakitnya, dimulai dari menjaga kadar gula darah senormal mungkin dengan diet tepat, berolahraga rutin dan minum obat antidiabetes secara teratur, tetap jaga orang terdekat agar terhindar dari diabetes dan menjaga usus dan pencernaan anak sehat.
No comments:
Post a Comment