Hehe saya akui, saya bisa menilai usaha yang saya jalankan sejauh ini, bukan jenis usaha yang hits banget dan setiap beberapa bulan sekali gajinya bisa membuat saya jalan-jalan keluar negeri seperti beberapa pemilik usaha yang barangkali kita kenal dari media sosial. Tapi tidak masalah. Kita selalu memulai sesuatu dari awal dengan tahap pengetahuan paling awam, kemudian beranjak lagi ke tahap berikutnya. Begitupun usaha tidak masalah sekecil apapun asal bisa bertahan dan operasionalnya terjaga terus berarti masih merupakan usaha yang sehat pengelolaannya.
Sering ada teman yang tanya tentang tips-tips mulai membangun usaha dan mengelolanya. Karena mengetahui bahwa selain blogger saya juga memiliki usaha kecil yang saya jalankan sendiri. Seringkali pertanyaan itu saya jawab dengan senang hati meskipun belakangan saya jadi tidak terlalu antusias menjawab karena lelah sama yang nanya. Haha.
Hal-hal yang bikin saya lelah menanggapi obrolan sejenis adalah karena penanya sering bilang pengin punya usaha tapi ogah memulai dan banyak alasan. Sebagai orang yang berusaha menjadi teman yang baik jika dibutuhkan, saya biasanya berusaha memotivasi agar yang bersangkutan memulai usahanya, ya maju ajalah dulu meskipun dengan modal yang nggak seberapa, nanti kita akan belajar sedikit demi sedikit untuk mengatasi persoalan yang muncul dan tahu kemana arahnya usaha ini akan kita jalankan.
Ada beberapa alasan dari beberapa teman yang sempat ngobrol sama saya, diantaranya takut rugi, merasa nggak bisa jualan, merasa nggak punya skill dan bukan pribadi yang bisa dengan enteng promosi ke orang lain.
Meskipun saya udah sering bilang bahwa saya juga nggak memiliki karakter sebagai marketer yang baik, tapi saya jalani. Meskipun banyak kurangnya tapi paling tidak saya berusaha. Dan secara personal saya mengapresiasi diri saya yang mau berusaha dan mencoba. Jadi daripada pusing-pusing bersabar dan kesel karena sering dimintain tips dan motipasih tapi yang nanya banyak alesan sehingga saya harus mengulang lagi A to Z motipasih usaha, mending saya bikin tulisan aja deh jadi tiap ada yang memulai obrolan soal ini bisa langsung saya kasih link tulisan ini aja hehe. Lebih praktis dan bebas emosi negatif. Paling penting lagi sih waktu saya jadi lebih produktif untuk mengerjakan yang lain daripada mendengar keluh kesah teman yang bilang mau bangun usaha tapi jangankan nyoba, belum juga mulai keluhannya udah segambreng.
Jadi apa sih yang harus kita lakukan kalau kita pengin memulai untuk punya usaha sementara kemampuan financial kita sedang-sedang aja dan kita terlalu takut rugi jika mengorbankan uang tabungan?
Hmm saya yakin masing-masing orang memiliki tips dan triknya sendiri, jalur berhasilnya sendiri. Tapi, ini yang saya lakukan:
#1 Paham arah kita kemana
Teman-teman pasti sudah tahu kalau saya bekerja di rumah sebagai full time blogger setelah resign dari kantor saya demi dekat dengan keluarga. Selain full time blogger, kadang saya mengerjakan beberapa pekerjaan freelance jika saya merasa cocok dengan projectnya. Saya juga mengurus rumah sendiri bareng suami, seringkali karena suami sibuk, sebagian besar saya lah yang mengerjakan sebagian besar pekerjaan rumah ketika suami tidak di rumah. Jadi kalau dipikir-pikir saya nggak punya banyak waktu luang.
Tapi orang bilang pekerja freelance dan blogger seperti saya ini tidak punya karir dan bergantung sebagian besar pada media dan internet. Sementara dunia peronline-an ini sangat dinamis pergerakannya, kita tidak bisa meramalkan apa yang terjadi sekian tahun kedepan. Mungkin saat ini kita bisa menikmati fee yang lebih dari cukup setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menabung tapi bagaimana jika pangsa pasar blog setelah sekian tahun kedepan ternyata sudah tidak dipandang sebagai sarana pemasaran yang baik lagi?
Penghasilan kita per bulan bisa jadi turun atau malah hilang, bekerja di bidang ini memang sama artinya dengan siap menghadapi kedinamisan, yang berarti juga ketidakpastian.
Saya memikirkan ini cukup lama dalam keruwetan pikiran yang penuh dengan tanda tanya, sebagian terjawab, sebagian tidak. Sebagai full time blogger dan freelancer, memang benar bahwa saya tidak punya karir. Maka jalan untuk tetap memiliki karir dan peluang adalah dengan cara diversifikasi usaha. Karena itu saya sempat membuka jasa customize blog dan ilustrasi sehingga karir saya meskipun mendatar, tapi beragam karena dipecah menjadi beberapa pekerjaan yang dasarnya adalah bagaimana mempergunakan semua skill yang saya punya secara maksimal.
Penting bagi teman-teman untuk memikirkan harus kemana kita membawa skill-skill yang kita punya dan untuk memaksimalkannya menjadi komoditi yang mendatangkan penghasilan juga. Ada banyak sekali pekerjaan yang bisa kita geluti selain pekerjaan kita yang sekarang, tidak ada salahnya untuk memikirkan itu lebih lanjut selama sesuai skill dan kita pun happy menjalankannya.
#2 Ketika memilih berjualan produk, planning hanya perlu sebentar, sisanya action
Pada mulainya saya memilih berjualan jasa dan skill saya yang lain di luar blogging dan pekerjaan freelance saya, seperti yang diatas saya ceritakan bahwa saya mulai dengan jasa custom template blog, jasa ilustrasi dan ada lagi sih yaitu jasa menulis artikel untuk beberapa project yang kebanyakan project dari teman yang sudah saya kenal baik. Sampai kemudian saya ngerasa bahwa skill dan ketahanan saya untuk bekerja di depan layar memiliki keterbatasan. Ada rasa jenuh berkepanjangan, sehingga pada akhirnya saya merasa harus mengalihkan diversifikasi usaha ke arah produk dengan cara berjualan barang. Nggak jauh-jauh sih, masih berhubungan dengan skill dan hobi yang saya miliki, akhirnya saya memutuskan untuk berjualan produk yang berkaitan dengan analogue creativity.
#3 Jangan bingung soal modal, meskipun tidak besar, gunakan uang tabungan
Saya tumbuh besar dengan pengertian bahwa untuk memulai sebuah usaha kita selalu butuh modal yang besar dan berhutang ke bank. Usaha kita harus besar dan lancar jika tidak mau bangkrut dan tidak punya rumah karena disita bank. Padahal nggak harus begitu lho, hanya dengan uang tabungan kita, meskipun tidak besar nominalnya juga sudah bisa membantu kita untuk memulai usaha kok. Even cuma beberapa ratus ribu. Saya memulai usaha dari kucuran uang tabungan senilai 400,000 IDR saja, yang penting konsisten dan sebisa mungkin pengelolaannya dipisahkan dengan dana tabungan dan dana konsumsi kita sehingga tidak bercampur.
#4 Memilih supplier
Kita tahu bahwa pembeli memiliki kecenderungan untuk selalu memilih harga barang yang lebih murah, terutama jika memiliki merk dan kualitas yang sama. Disini kita bisa tahu pentingnya menjadi first hand seller. Sebisa mungkin kita mendapatkan barang dari produsen sehingga harga produk bisa ditekan dan kita akan mampu menjual dengan harga bersaing. Jika budget kita belum sanggup, kita bisa survey dulu wholesale yang menjual dengan harga grosir terbaik.
Kalau bingung dimana nyarinya karena kita masih ngerasa awam banget dengan produk yang kita jual itu, coba deh teman-teman akses Ralali.com. Ralali.com ini adalah marketplace, ah pasti teman-teman sudah paham dan sangat familiar dengan beragam marketplace yang populer di negara kita ya kan?
Lantas apa bedanya Ralali dengan marketplace lain?
Jadi Ralali ini selain memiliki fungsi yang sama dengan merketplace pada umumnya, Ralali memiliki fokus sebagian marketplace B2B alias business to business yang menghubungkan pelaku sebuah usaha ke usaha yang lain untuk bertransaksi berdasarkan kebutuhan mereka. Misalnya nih... seorang pengusaha percetakan atau digital printing membutuhkan kertas dengan spesifikasi tertentu dan dalam jumlah banyak untuk mendukung operasional hariannya, nah dia membutuhkan penawaran terbaik yang bisa diberikan produsen atau paper wholesale. Dengan Ralali.com ini sangat mungkin dan lebih mudah dilakukan daripada jika pengusaha percetakan ini melakukan survey sendiri untuk vendor barunya.
Kita sebagai pemula bisa menggunakan marketplace ini untuk kebutuhan membangun bisnis, kita bisa mencari supplier bagi produk yang akan kita jual dengan harga terbaik, tidak perlu kuatir ditipu karena melalui Ralali kita bisa bertemu dengan banyak supplier dengan reputasi bagus dan harga terbaik. Jadi gimana, sudah tahu kan mau mulai darimana untuk mulai membangun usaha kita sendiri.
Tunggu apalagi? Ingat-ingat bahwa usaha sekecil apapun tidak akan berjalan jika kita hanya membangunnya di angan-angan. Let's start action!
No comments:
Post a Comment