SALAH NGGAK, LEBIH SUKA KERJA DARIPADA LIBURAN?

Saya pernah membaca tulisan seseorang yang bisa dibilang cukup terkenal di dunia digital, saya menyukai pemikiran-pemikirannya yang positif tetapi tidak bisa menyepakati banyak hal yang dia utarakan sehubungan dengan posisinya sebagai seorang muslimah. Ah ya sudahlah ya nggak usah dibahas sisi dia yang itu. Sebut saja dia mbak X.

Intinya saya pernah baca tulisan dia, saya lupa dimana... mungkin di buku, mungkin juga di media sosialnya. Pokoknya saya ngerasa yang dia tulis itu saya banget, that's why saya membacanya sampai selesai dan juga memikirkan ulang apa inti tulisan itu.

Salah satu sisi saya yang bisa jadi nggak semua orang tahu adalah, saya suka bekerja.

I love working so much and I have no idea why I love it that much.

Nggak, ini bukan masalah bekerja sesuai passion dan nggak sesuai passion.

I love corporate life, tekanan kerjanya, agendanya dan semua yang berhubungan dengan itu. I can't deny sometime I don't feel like do that, karena capek dan beberapa alasan lain but still... I love it. It doesn't matter it's suit me or not suit me well, I love being busy. Meskipun rasanya nggak enak banget masih harus kerja malam-malam karena harus menyelesaikan suatu pekerjaan untuk tenggat waktu tertentu, tapi anehnya saya suka.

Teman-teman rekan kerja saya yang seumuran dulu sering menghabiskan waktu liburan panjang dengan traveling, bepergian ke luar negeri, liburan ke tempat-tempat bagus. Dan sama seperti mbak X, saat melihat teman-teman saya berlibur di tempat-tempat baru yang jauh dari tempat dimana saya berada, saya turut senang dan sedikit ngerasa pengin bareng mereka juga but I'm good because I'm working here (?), ya kayak gitulah rasanya. Memang rada aneh dan susah dijelaskan. Lama-lama saya jadi ngerasa bersalah pada diri sendiri karena ngerasa kurang piknik dibandingkan mereka yang sepertinya mampu menikmati hidup lebih baik dari saya.

Apa saya kelewat keras dalam bekerja?

Saat disebuah long weekend, mereka bangun dan siap mengeksplorasi tempat-tempat baru lantas membagikan fotonya di media sosial. Sementara saya bangun, menyiapkan untuk diri sendiri salah satu dari resep menu sarapan pagi sehat, mengumpulkan kesadaran yang terpecah karena tidur, membuat lemon hangat kemudian bekerja baik dari kantor atau mengerjakan proyek kreatif lepas di kamar sewaan saya. Which is sih nggak beda dengan sekarang sebenarnya, bedanya sekarang saya juga nyiapin makan buat suami terus ya udah saya menyamankan diri sendiri dengan supply minuman dan perlatan yang saya butuhkan di work space terus bekerja. Kalau nggak sampai kelar ya sampai bosen atau ngantuk.

Bukan berarti saya nggak suka jalan-jalan lho, saya suka jalan-jalan dan membutuhkan itu terutama saat ngerasa udah uninspired banget tapi gimana ya... I feel good when I've done all my task or to do list. Menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggat waktu, ngasih tanda centang to do list di planner.

Seperti yang dibilang Mbak X juga dalam tulisan dia, I should accept who I am seperti halnya dia yang kemudian menerima kondisi dirinya yang seperti itu, yang pada kenyataannya lebih suka bekerja dibandingkan liburan.