pic source: lovethispic.com |
Hamil merupakan peristiwa yang membahagiakan bagi pasangan suami istri terlebih seorang wanita. Selama Sembilan bulan mengandung buah hati dengan segala kesabaran dan kasih sayang tentunya. Namun disamping hal tersebut, hampir Sembilan wanita dari sepuluh wanita pasti ngedumel masalah kenaikan berat badan yang disebabkan karena hamil. Kenaikan berat badan saat hamil merupakan hal yang wajar. Biasanya kenaikan berat badan berada pada kisaran 10-20 kilogram. Sering karena kenaikan berat badan ini para calon ibu jadi ingin diet saat hamil.
Ada studi yang menyatakan bahwa ketika keadaan sedang hamil tetapi mengalami penurunan berat badan atau berat badannya tidak normal malah akan membuat kondisi janin menjadi terganggu dan dapat menyebabkan keguguran. Ibu hamil yang mengalami hal tersebut (kekurangan berat badan) pada trisemester pertama dapat mengakibatkan bayi akan lahir secara premature bahkan dapat merusak syaraf pusat bayi.
Kenaikan berat badan pada ibu hamil dikarenakan ibu hamil harus menyimpan lemak pada tubuhnya karena akan menjadi makanan untuk bayi, terjadinya pembesaran Rahim dan persiapan menyusui, terjadinya penambahan darah, pertumbuhan janin, terdapat plasenta, cairan lain, dan air ketuban. Beberapa alasan tersebut merupakan jawaban mengapa ibu hamil cenderung mengalami peningkatan berat badan. Tetapi biasanya ibu tidak terlalu mempedulikan masalah penambahan berat badan dimasa kehamilan, namun hal tersebut akan terjadi ketika dimasa setelah melahirkan. Ibu tidak terlalu memikirkan masalah penambahan berat badan ketika masa kehamilan karena demi bayi yang dikandungnya. Jadi masalah penambahan berat badan ini terjadi dimasa setelah kelahiran.
Hal pertama yang terlintas pasti pengin diet meskipun sedang hamil namun pada penerapannya diet saat hamil dianjurkan dilakukan sebelum masa kehamilan. Jadi ibu yang mengalami masalah kurang berat badan dapat menambah berat badan begitu pula sebaliknya. Diet ketika sedang hamil dapat menimbulkan kurangnya asupan yang dibutuhkan pada bayi. Daripada mempengaruhi tumbuh kembang janin lebih baik untuk sementara tidak melakukan diet terlebih dahulu.
Alasan tidak boleh diet saat hamil bisa disiasatin dengan menerapkan pemberian ASI pada enam bulan usia bayi (dari lahir hingga usia enam bulan) dan dilanjutkan dengan MP-ASI setelahnya. Namun sebenarnya apa sih keuntungannya?
- Bayi dapat memperoleh gizi yang seimbang dengan pemberian ASI pada waktu yang benar.
- Bayi yang diberikan ASI dapat mengurangi risiko terkena beberapa penyakit yang dapat menyerang bayi yang biasanya seputar pada pencernaan dan lainnya.
- ASI mengandung probiotik seperti Bifido bakteri dan Lactobacili yang memiliki manfaat bagi perkembangan mikroflorausus. Oligosakarida didalam ASI juga mendukung perkembangan probiotik baik ini.
Tidak hanya bermanfaat bagi bayi, menyusui di waktu yang benar dapat bermanfaat pula untuk ibu. Manfaatnya seperti
- Menurunkan risiko terkena penyakit tertentu. Berdasarkan riset, menyusui selama 12 bulan atau lebih, telah terbukti dapat mengurangi risiko kanker payudara, kanker indung telur, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes.
- Untuk ibu yang memiliki masalah pada berat badan dan tidak bisa diet disaat sedang hamil, menyusui merupakan waktu yang tepat untuk membuat berat badan menjadi turun karena jumlah kalori yang dikeluarkan saat menyusui.
No comments:
Post a Comment