Sekalipun orang tua memiliki pekerjaan sampingan yang berhubungan dengan kendaraan bermotor, namun saya tetaplah bukan jenis orang dengan kesadaran yang tinggi terhadap produk kategori kendaraan bermotor. Sering, kolega orang tua berkunjung ke rumah saat mereka sedang tidak ada di rumah untuk kepentingan pekerjaan. Begitu saya beritahukan ke orang tua nama dan keperluan kolega yang berkunjung ke rumah tapi belum sempat untuk bertemu, sering mereka kemudian nanya, “Orangnya yang tinggi kurus atau kumisan atau apa?” karena nama si kolega tergolong banyak dipunya orang lain, maka ciri-ciri juga penting.
Kalau masih belum ngeh orang yang saya maksud, orang tua kemudian nanya lagi, “Pakai kendaraan apa? Merk-nya apa?”
Saya dan Merk Kendaraan Bermotor
Masalahnya saya nggak pernah sadar merek sih, jadi motor apapun yang datang ya menurut saya itu motor warna hitam atau putih atau merah lah. Jenisnya ya jenis yang bebek atau yang tinggi itu ala-ala sinetron cerita geng motor. Sudah itu saja. Nggak beda jauh dengan mobil, saya cuma ngeh mobil warnanya hitam, silver, hijau tua, ya sudah sebatas itu saja. Hanya sebatas warnanya. Nggak tau mereknya apa, apalagi seri, apalagi model. Nggak ngeh juga. Lewat. Jangan ditanya lah pokoknya.
Seriusan ketika sudah boleh mengendarai motor sendiri, setiap saya perlu keluar rumah lumayan jauh dan harus naik motor, saya nggak pernah ambil pusing merk motor yang saya pakai apa. Pokoknya selama motor ada di garasi ya sudah cus pakai motor tersebut. Soalnya juga merk kendaraan apapun yang available di rumah seringkali berganti-ganti, bukan karena orang tua tipikal bosenan sampai segitu gayanya gonta-ganti kendaraan ala anak hits jaman sekarang. Tapi karena sudah laku, jadi terus ya sudah beli lagi.
Saya dan Merk Helm
Untuk helm pun saya nggak pernah cerewet, selama jenis helmnya standar dan memenuhi peraturan lalu lintas yang berlaku ya sudah dipakai saja apa yang ada. Jadi saya nggak ngerti kenapa ada teman-teman saya yang menilai bahwa seorang cowok yang pakai merk helm tertentu, kekerenannya jadi naik beberapa tingkat.
Pun saat duduk di bangku kuliah, saya nggak habis pikir mengapa ada helm-helm tertentu yang menjadi incaran pencuri. Terutama helm INK, nah saya baru tahu kalau harga helm INK Metro 2 itu kisaran berapa dari seorang teman setelah saya nanya mengapa helm-helm merk itu sering jadi sasaran empuk pencuri. Memang untuk golongan mahasiswa, harganya termasuk ukuran menguras kantong. Beberapa teman, harus kebingungan saat pulang dari kampus dan helm kesayangan mereka raib.
Saya sampai usul pada mereka agar stiker merk helm tersebut dihilangkan saja, biar nggak jadi sasaran pencurian lagi. Yang penting kan helmnya kuat untuk melindungi kepala kita saat naik motor. Tapi justru mereka menolak, dengan alasan kalau stikernya dihilangkan, penampilan mereka jadi nggak naik tingkat pas pakai helm karena orang nggak tau merk helm yang dipakai itu INK.
Errr.
Errr.
Manteman juga ada yang fans merk helm tertentu? Kenapa? Share dong :)
Ink itu menurutku modelnya bagus n manteb gitu.. gak oglek oglek kayak helm lain.. aku pernah kecelakaan, kelempar dr motor n kepalaku bentur aspal, pake ink, helmnya gak lepas atau rusak, cuma kepala kliyengan aja.. fyuuhh.. sekarang helm inknya tinggal kenangan, dicuri waktu beli lalapan, hikz.. akhirnya ganti Kyt, ini juga mayan bagus tapi lebih murah.
ReplyDeletesaya gak gitu, asal ngepas dan berkualitas standar DOT lah..
ReplyDeletesoal model nomer 2
harga? ya sebanding lah dengan perlindungannya..
Aq klo motor sm mobil bahkan bis cukup apal tipe dan bentuknya.
ReplyDeleteKlo helm yg penting standar dan ringan di kepala. Helm andalah sekaligus helm perjuangan merknya cm BMC, aman dr pencuri. Merk macem INK, KYT bagus si. Tp klo dipake bikin pening kepala.